Nasib Brexit masih tanda tanya, inflasi Inggris jatuh ke level terendah sejak 2016



KONTAN.CO.ID - LONDON. Pertumbuhan Indeks harga konsumen di Inggris pada bulan lalu jatuh ke level terendah sejak Desember 2016. Kantor Statistik Nasional (ONS) mencatat harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen hanya naik 1,7% pada bulan Agustus setelah mengalami kenaikan 2,1% pada bulan Juli.

Dilansir dari Retuers, data ONS juga menunjukkan harga rumah di Inggris naik hanya naik 0,7% pada bulan Juli dengan secara tahunan. Data ini menjadi kenaikan terkecil sejak 2012 karena pelemahan di pasar London yang menyebar ke bagian Inggris yang lainnya.

Baca Juga: Data pribadi dari jutaan penumpang anak usaha Lion Air bocor?

Di saat yang sama, para pelaku bisnis juga memangkas investasi menjelang batas waktu untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober nanti. "Tingkat inflasi pada Agustus 2019 telah turun ke level terendah sejak akhir 2016," kata ahli statistik ONS, Mike Hardie.

"Hal ini terutama didorong oleh penurunan harga komputer, ditambah harga pakaian yang naik lebih rendah dari tahun lalu setelah akhir penjualan musim panas," lanjutnya.

Bulan lalu Bank Sentral Inggris meramalkan bahwa inflasi akan turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir menjadi di bawah 1,6% pada kuartal terakhir tahun ini.

Kondisi ekonomi Inggris juga dipengaruhi penurunan tajam dari nilai sterling sejak Boris Johnson menjadi perdana menteri. Di mana ia berjanji untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober, bahkan jika itu berarti pergi tanpa kesepakatan.

Baca Juga: Trump menggertak China agar sepakat sebelum pilpres atau syarat jauh lebih berat

Diukur terhadap sekeranjang mata uang lain utama lain, sterling pada bulan lalu jatuh ke level terendah sejak Oktober 2016. Meskipun mata uang Inggris ini telah mendapatkan kembali kekuatannya selama seminggu terakhir.

Editor: Tendi Mahadi