JAKARTA. Sebuah keterbukaan informasi dari manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke Bursa Efek Indonesia yang dirilis Senin pekan lalu (12/11) tampak tidak terlalu istimewa. Isinya hanya laporan per Oktober 2012 tentang aktivitas eksplorasi BUMI beserta anak usahanya. Namun, ada satu hal yang mungkin menarik kita simak, yakni soal status terkini dari Gallo Oil (Jersey) Ltd. Keterbukaan informasi itu menyebutkan, sampai saat ini aset tambang minyak dan gas Gallo Oil di Yaman di Blok R-2 dan B-13 belum juga beroperasi. Padahal, izin eksplorasi di kedua blok tersebut akan berakhir 13 Februari 2013. Manajemen BUMI berdalih, situasi geopolitik Yaman menjadi penyebab berhentinya kegiatan pencarian sumber daya alam di jazirah Arab itu. "(BUMI) Menjajaki kemungkinan untuk melakukan pemboran satu sumur eksplorasi di masa mendatang bilamana situasi politik di Yaman sudah stabil," tulis rilis yang ditandatangani Dileep Srivastava, Sekretaris Perusahaan BUMI.
Nasib Gallo Oil, aset kontroversial BUMI
JAKARTA. Sebuah keterbukaan informasi dari manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke Bursa Efek Indonesia yang dirilis Senin pekan lalu (12/11) tampak tidak terlalu istimewa. Isinya hanya laporan per Oktober 2012 tentang aktivitas eksplorasi BUMI beserta anak usahanya. Namun, ada satu hal yang mungkin menarik kita simak, yakni soal status terkini dari Gallo Oil (Jersey) Ltd. Keterbukaan informasi itu menyebutkan, sampai saat ini aset tambang minyak dan gas Gallo Oil di Yaman di Blok R-2 dan B-13 belum juga beroperasi. Padahal, izin eksplorasi di kedua blok tersebut akan berakhir 13 Februari 2013. Manajemen BUMI berdalih, situasi geopolitik Yaman menjadi penyebab berhentinya kegiatan pencarian sumber daya alam di jazirah Arab itu. "(BUMI) Menjajaki kemungkinan untuk melakukan pemboran satu sumur eksplorasi di masa mendatang bilamana situasi politik di Yaman sudah stabil," tulis rilis yang ditandatangani Dileep Srivastava, Sekretaris Perusahaan BUMI.