Nasib kasus korupsi Korlantas sudah diputuskan



JAKARTA. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyambut gembira pertemuan antara pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Jenderal Kapolri Timur Pradopo. Dia menyatakan, pertemuan itu membuahkan hasil tak terkecuali soal kewenangan penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.Sudi menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal menjabarkan semuanya kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan yang berlangsung di Wisma Negara itu. Pada intinya, dalam perihal penangan kasus dugaan korupsi Korlantas bakal secara jelas mana yang menjadi pekerjaan KPK atau polisi.  "Yang jelas nanti jelas pekerjaannya KPK, jelas pekerjaannya Polri. Jadi itu menjadi jelas semuanya," jelasnya, Senin (5/10).Pertemuan antara pimpinan KPK dengan Polri ini berawal dari ketegangan hubungan antar kedua lembaga. Ketegangan ini berasal dari pengusutan dugaan korupsi pengadaan alat simulator yang melibatkan petinggi Polri. Baik KPK dan Polri sama-sama melakukan penyidikan kasus ini. Bahkan dua institusi penegak hukum sama-sama menetapkan tersangka yang sama. Namun, hanya KPK yang berani menetapkan mantan Kepala Korlantas Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka. Selain pembagian penanganan kasus, ada beberapa kesepakatan lainnya yakni menyangkut penafsiran Undang-Undang dan peraturan di kedua penegak hukum. " Itu tentu kami samakan dalam arti sesuai dengan disiplin dan bahasanya sendiri. Sehingga diperoleh pemahaman yg sama tentang bunyi undang-undang itu," katanya.Satu lagi solusi yang dicapai dalam pertemuan ini juga menyangkut penarikan 20 penyidik KPK ke Polri. "Kita dengarkan bersama nanti, saya tidak mau mendahului Pak Presiden," katanya. Sebagai informasi, SBY bakal menyampaikan pernyataan perihal polemik KPK dengan Polri pada pukul 20.00 WIB di Istana Negara. Pernyataan ini sepenuhnya berdasarkan pertemuan antara dua pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo yang berlangsung sejak pagi hingga pukul 14.30 di Wisma Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can