Nasib peringkat utang Eropa ditentukan Januari



LONDON. Memasuki tahun 2014, para pejabat kawasan Eropa bakal sibuk. Di awal tahun ini, nasib ekonomi sejumlah negara Eropa ditentukan.

Sepanjang bulan Januari 2014, sejumlah negara dihadapkan pada evaluasi peringkat surat utang. Standard and Poor's (S&P), Moody's, Fitch dijadwalkan mengumumkan tinjauan terbaru terhadap surat utang Eropa.

Tiga lembaga pemeringkat rating tersebut bakal meninjau setidaknya enam negara di daratan Eropa. Berikut jadwal penentuan nasib ekonomi kawasan Euro.


Pekan kedua Januari ini, Moody's bakal mengevaluasi peringkat utang Portugal pada 10 Januari. Acuan Moody's adalah kondisi ekonomi Portugal terhadap syarat bailout yang dipatok Uni Eropa (UE) dan IMF.

Selanjutnya, pada 17 Januari S&P dan Moody's akan meninjau nasib surat utang Irlandia dan Portugal. Pada periode sama, Fitch bakal mengevaluasi ekonomi Belanda.

Kemudian, pada 24 Januari 2013, Moody's bakal terbang ke Inggris. Di pekan yang sama, Moody's juga akan menghampiri Prancis.

Bisa dibilang, pekan terakhir Januari ini merupakan masa krusial bagi bursa finansial global, khususnya Eropa. Memasuki bulan Februari, nasib Italia bakal ditentukan.

Moody's bakal menentukan nasib peringkat utang Italia pada 14 Februari. "Awal tahun ini akan sangat sibuk. Apalagi, enam negara tersebut mendapat outlook negatif pada penilaian terakhir," ujar Nishay Patel, Analis Citi, kemarin.

Kalender nasib ekonomi Eropa ini tak lepas dari ketentuan terbaru yang diwajibkan Uni Eropa (UE). Pokok aturan, lembaga pemeringkat rating harus merilis jadwal publikasi rating hingga setahun mendatang.

Aturan anyar UE ini berlaku efektif mulai tahun ini. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi risiko dari hasil pemeringkatan negara.

Meskipun begitu, aturan yang kerap disebut "downgrade diary" ini dinilai bisa menimbulkan risiko baru. Pasar menilai, downgrade diary ini rentan dimanipulasi trader global untuk bertaruh melawan mata uang negara-negara yang rentan penurunan peringkat.

Catatan, aturan downgrade diary muncul atas pengalaman gejolak bursa finansial global yang terimbas krisis global pada tahun 2008.

Editor: Dessy Rosalina