JAKARTA. Malang nian nasib Abrurrahman. Salah seorang petani tembakau kasturi asal Jember, Jawa Timur ini hanya bisa pasrah melihat kondisi pertanian tembakau yang ada. Menurutnya, selama ini kebijakan yang dikeluarkan pemeritah diskriminatif dan tak berpihak pada petani. Yang terbaru adalah himpitan volume impor tembakau yang terus melejit. Ini membuat produksi tembakau lokal makin terjepit. Apalagi, harga beli tembakau impor disinyalir lebih rendah ketimbang harga tembakau lokal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), periode Januari-November 2013 impor tembakau Indonesia telah mencapai 111.812 ton, mendekati realisasi impor 2012 sebesar 137.425 ton. Padahal, kebutuhan tembakau domestik sekitar 300.000 ton setiap tahunnya.
Nasib petani tembakau di ujung tanduk
JAKARTA. Malang nian nasib Abrurrahman. Salah seorang petani tembakau kasturi asal Jember, Jawa Timur ini hanya bisa pasrah melihat kondisi pertanian tembakau yang ada. Menurutnya, selama ini kebijakan yang dikeluarkan pemeritah diskriminatif dan tak berpihak pada petani. Yang terbaru adalah himpitan volume impor tembakau yang terus melejit. Ini membuat produksi tembakau lokal makin terjepit. Apalagi, harga beli tembakau impor disinyalir lebih rendah ketimbang harga tembakau lokal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), periode Januari-November 2013 impor tembakau Indonesia telah mencapai 111.812 ton, mendekati realisasi impor 2012 sebesar 137.425 ton. Padahal, kebutuhan tembakau domestik sekitar 300.000 ton setiap tahunnya.