KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelanjutan proyek pipa Cirebon-Semarang kini masih harus menanti kajian internal yang tengah dilakukan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio yang dihubungi Kontan.co.id mengungkapkan perlu ada penyesuaian terhadap Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN). Revisi diperlukan pasalnya ada sejumlah ketentuan yang dinilai harus mengalami penyesuaian jika proyek ingin tetap berlanjut. "Kajian masih dalam proses internal BPH. Rencana induk yang lama sudah tidak valid," ungkap Jugi kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10).
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) pastikan investasi proyek gasifikasi batubara ditanggung mitra Jugi melanjutkan, sejumlah ketentuan yang dinilai perlu mengalami penyesuaian dalam rencana induk yang baru yakni sumber pasokan gas, pemetaan demand, ukuran pipa dan panjang pipa serta perhitungan belanja modal dan biaya operasional. Jugi menjelaskan, pasokan gas yang sedianya akan dipenuhi dari Bontang rencananya akan dialihkan dalam rencana induk yang baru yakni gas diserap dari Jambaran Tiung Biru (JTB).