KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah awal pekan masih menanti diskusi perdagangan yang kabarnya akan dilaksanakan kembali oleh Amerika Serikat (AS) dan China. Ini merupakan kesekian kalinya AS dan China melakukan diskusi yang sebelumnya belum menghasilkan solusi. Kondisi terbaru dari rencana diskusi ini akan menjadi stimulus positif bagi rupiah di awal pekan. Rupiah menguat pada akhir perdagangan Jumat (30/8) lalu. Data Bloomberg menunjukkan rupiah berada di level Rp 14.198 per dolar AS atau menguat 0,28%. Hal serupa juga tampak pada kurs referensi tengah Bank Indonesia yang menunjukkan rupiah menguat 0,12% hingga berada di level Rp 14.237 per dolar AS. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan kondisi perang dagang menjadi sentimen positif bagi rupiah, terutama adanya rencana pemerintah China untuk melakukan diskusi perdagangan kembali dengan AS. Sebelumnya, kedua negara ini sempat memanas setelah masing-masing negara berencana memakai bea impor baru. "Semoga diskusi perdagangan kali ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang detail," ujar Reny.
Nasib rupiah menanti lagi diskusi perdagangan AS dan China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah awal pekan masih menanti diskusi perdagangan yang kabarnya akan dilaksanakan kembali oleh Amerika Serikat (AS) dan China. Ini merupakan kesekian kalinya AS dan China melakukan diskusi yang sebelumnya belum menghasilkan solusi. Kondisi terbaru dari rencana diskusi ini akan menjadi stimulus positif bagi rupiah di awal pekan. Rupiah menguat pada akhir perdagangan Jumat (30/8) lalu. Data Bloomberg menunjukkan rupiah berada di level Rp 14.198 per dolar AS atau menguat 0,28%. Hal serupa juga tampak pada kurs referensi tengah Bank Indonesia yang menunjukkan rupiah menguat 0,12% hingga berada di level Rp 14.237 per dolar AS. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan kondisi perang dagang menjadi sentimen positif bagi rupiah, terutama adanya rencana pemerintah China untuk melakukan diskusi perdagangan kembali dengan AS. Sebelumnya, kedua negara ini sempat memanas setelah masing-masing negara berencana memakai bea impor baru. "Semoga diskusi perdagangan kali ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang detail," ujar Reny.