NasRe gencar menggenjot reasuransi jiwa



JAKARTA. PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) terpikat gurihnya kue bisnis asuransi jiwa di tanah air. Tahun ini, satu dari empat reasuransi lokal itu akan memperbesar kontribusi reasuransi jiwa menjadi 50% terhadap total premi bruto. Tahun lalu, sumbangannya masih 35%.

M. Shaifie Zein, Direktur Utama Nasre mengatakan, premi asuransi jiwa terlalu sayang untuk dibuang ke luar negeri. Anak usaha Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) ini sudah punya strategi untuk menyerap lebih banyak premi reasuransi jiwa. Misalnya meluncurkan program "e-life Portal" pada awal tahun ini. Sistem tersebut menginformasikan penawaran bisnis dari pemain asuransi jiwa.

Misalnya, jika berminat menempatkan premi di Nasre, asuransi secara mudah memperoleh informasi. "Mereka juga bisa menempatkan reasuransi melalui web," kata Shaifie, Selasa lalu (26/2).


Shaifie mengharapkan, kemudahan ini menarik minat banyak asuransi. Apalagi, layanan digital itu dapat diakses secara mudah dan cepat.

Premi asuransi jiwa selama ini memang lebih banyak diserap reasuransi luar negeri. Artinya, layanan ini diharapkan dapat mengubah minat asuransi untuk menempatkan risiko di Nasre. "Tahun lalu kami fokus pembenahan perangkat," katanya.

Shaifie menambahkan, kehadiran perangkat baru ini membantu pencapaian target premi bruto Nasre tahun 2013 sebesar Rp 1,2 triliun.

Perubahan sistem pelayanan ini juga akan mempermudah perusahaan asuransi menempatkan profil risiko di dalam negeri ketimbang ke luar negeri.

Sepanjang 2012, total premi bruto Nasre Rp 694,2 miliar atau tumbuh 27,1%. Kontribusi premi terbesar berasal dari asuransi umum 65%, dan asuransi jiwa 35%. Total laba tahun lalu Rp 40 miliar, melonjak 126,6% dibandingkan akhir tahun sebelumnya. Modal Nasre sebesar Rp 217 miliar dan aset senilai Rp 988 miliar.

Tahun ini, Nasre bakal mendapatkan tambahan modal. Askrindo selaku induk usaha merelakan dana sebesar Rp 75 miliar kepada Nasre. Sebelumnya, dana sebesar itu dipinjamkan kepada Nasre. Namun, manajemen perusahaan memutuskan menyerahkan agar kapasitas penyerapan risiko makin besar.

Shaifie mengakui, peningkatan itu akan sangat membantu. "Suntikan modal membuat kami lebih bersemangat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: