Nataru Jadi Momentum Membungkus Cuan Besar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Natal dan tahun baru (Nataru) biasanya menjadi momentum berharga bagi para pengusaha bingkisan alias parcel. Salah satunya adalah Victoria Hampers.

Ini adalah usaha yang didirikan dan dimiliki oleh  Shilvia. Usaha yang berlokasi di Greenville, Jakarta Barat, itu sudah dia rintis sejak 2012. Kini, produk Victoria Hampers menjadi salah satu bingkisan atau parcel pilihan bagi pelanggan perusahaan maupun perorangan. 

Awal Victoria Hampers berdiri, bisnis bingkisan kala itu masih sedikit pemain yang berkecimpung. Untuk itu, Shilvia masih coba-coba  menggeluti bisnis ini.


Tak heran, saat awal usahanya, Shilvia mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Baru kemudian, merambah ke media sosial mengikuti perkembangan zaman.

Alhasil, dengan perkembangan digital tersebut, Shilvia bilang, Victoria Hampers bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga sampai ke luar negeri, seperti ke  Singapura, Malaysia, dan Australia. 

"Kami juga menerima ekspor, misalnya, pengiriman ke Singapura, Australia, Malaysia," katanya kepada KONTAN Kamis (19/12).

Baca Juga: Lebaran Membawa Berkah Bagi Produsen Kue

Banyak pelanggan menyukai produk bingkisan dari Victoria Hampers, Shilvia menjelaskan, lantaran fleksibilitas dalam desain  dan jaminan kualitas. 

"Kami ada garansi, kalau barang diterima rusak, pecah, akan diganti," tegasnya. 

Bingkisan atau parcel yang ditawarkan Victoria Hampers tergolong beragam. Mulai dari kue kering seperti nastar dan kue salju, hingga aksesori unik semacam tumbler, jam digital, agenda, serta kalender.

Untuk menjaga daya tarik produk, Shilvia terus memperbarui desain kemasan agar relevan dengan tren yang berkembang. Misalnya, parcel kotak berbentuk lampion untuk Imlek atau bentuk kubah untuk Lebaran.

"Supaya desainnya tidak pasaran," sebut dia. 

Dengan spesifikasi tersebut, Victoria Hampers pun kebanjiran order. Saat periode Natal dan tahun baru seperti saat ini, omzet Victoria Hampers bisa melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Di luar high season, omzet Victoria Hampers hanya sekitar Rp 250 juta per bulan. Saat Nataru, bisa tembus Rp 600 juta per bulan. Adapun ketika Lebaran, omzet lebih tinggi lagi,  bisa mencapai Rp 800 juta per bulan.

"Omzet tertinggi memang di saat Lebaran," ungkap Shilvia. 

Dengan hasil tersebut,  Shilvia berencana memperbesar bisnis parselnya dengan menggandeng lebih banyak agensi untuk memperluas jangkauan pasar, terutama di kalangan perusahaan.

"Karena agency ini juga banyak membantu saya untuk memasukan proposal-proposal ke perusahaan-perusahaan, supaya pasarnya jadi lebih luas," katanya.

Selain itu, ia berkomitmen untuk terus mengembangkan tim media sosial, agar lebih banyak orang mengenal Victoria Hampers.

Selanjutnya: Startup Berkelanjutan Menjadi Incaran Para Investor

Menarik Dibaca: Pesan Chaki Kids Meal Rp 33.000 Gratis 1 Majalah Bobo di Promo KFC Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon