KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Suara NATO terbagi dua akibat wacana keanggotaan Ukraina. Anggota NATO belum bisa memutuskan jaminan politik seperti apa yang mungkin mereka berikan kepada Ukraina. Jaminan politik terhadap Ukraina rencananya akan disampaikan dalam KTT NATO pada pertengahan bulan Juli mendatang di Vilnius, Lituania. Kubu Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis menolak tekanan dari anggota Eropa tengah dan timur untuk menyediakan panduan yang jelas kepada Ukraina terkait keanggotaan NATO,
Sebelum ini, Amerika Serikat juga menolak membuat janji politik apa pun ke Ukraina tentang percepatan keanggotaan. Bagi AS dan sekutunya, pemberian keanggotaan NATO pada Ukraina masih harus menunggu seberapa sukses negara itu dalam memberikan pukulan balasan kepada Rusia, sesuatu yang telah digembar-gemborkan Kyiv sejak lama.
Baca Juga: Finlandia Gabung NATO, Rusia Siap Menumpuk Militer di Barat Laut Perdebatan itu menjadi salah satu fokus pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussel pekan ini, fokus yang sama dengan pertemuan sebelumnya yang diadakan di Bukares, Rumania, pada November lalu. Melansir
New York Times, Presiden Ukraina Vlodymyr Zelensky mengatakan, dirinya hanya akan datang ke KTT NATO pertengahan tahun ini jika diberi jalan konkret atau langkah-langkah baru menuju keanggotaan NATO. Ukraina mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO pada bulan September lalu. Namun, para pejabat NATO menyadari bahwa masuknya Ukraina ke lingkaran mereka di tengah konflik bisa memicu konflik baru. Ukraina pada dasarnya berharap bisa mendapat jaminan keamanan yang bisa diberikan NATO jika perdamaian dengan Rusia nantinya bisa dicapai. Jenis jaminan dan kemitraan jangka panjang yang mungkin diberikan NATO untuk Ukraina dinilai bisa menjadi masalah baru yang memecah belah aliansi tersebut.
Baca Juga: Jepang Mengincar Hubungan yang Lebih Erat dengan NATO Para anggota NATO akan terus mendiskusikan apa saja yang bisa mereka tawarkan kepada Ukraina pada KTT tengah tahun nanti, meskipun mereka sadar tidak semua pihak bisa puas dengan hasilnya. Beberapa tetangga Ukraina seperti Polandia telah memberikan dukungan pada keanggotaan Kyiv di NATO. Presiden Andrzej Duda pada hari Rabu (5/4) menyampaikan dukungannya secara langsung kepada Zelensky. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken merasa bahwa saat ini NATO harus fokus pada beragam upaya untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi Rusia dan merebut kembali lebih banyak wilayah yang telah direbut oleh Rusia. Blinken menambahkan, NATO harus memantau apakah Ukraina bisa menunjukkan kapasitas yang sesuai untuk bergabung dengan NATO.