KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memasukkan unsur free float alias jumlah saham beredar di publik sebagai penghitungan bobot indeks LQ45 dan IDX 30. Nantinya, setiap emiten akan disaring likuiditasnya, baru setelah itu akan akan diberikan bobot sesuai dengan perkalian kapitalisasi pasar dan free float. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi mengatakan, dalam jangka pendek saat peraturan pembobotan baru berlaku otomatis reksadana saham ataupun indeksing akan terkoreksi dulu untuk melihat saham mana yang masuk dalam indeks tertentu. Reza mengatakan jika saham-saham yang terkena dampak free float ada dalam portofolio produk reksadana, maka dikhawatirkan akan berefek negati tehadap Nilai Aktiva Bersih (NAV). "Terutama investor asing akan redeem dulu, karena tingkat kepercayaan publik menurun dulu dan mereka buang barang," kata Reza, Senin (12/11).
NAV reksadana turun dalam jangka pendek ketika pembobotan indeks free float berlaku
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memasukkan unsur free float alias jumlah saham beredar di publik sebagai penghitungan bobot indeks LQ45 dan IDX 30. Nantinya, setiap emiten akan disaring likuiditasnya, baru setelah itu akan akan diberikan bobot sesuai dengan perkalian kapitalisasi pasar dan free float. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi mengatakan, dalam jangka pendek saat peraturan pembobotan baru berlaku otomatis reksadana saham ataupun indeksing akan terkoreksi dulu untuk melihat saham mana yang masuk dalam indeks tertentu. Reza mengatakan jika saham-saham yang terkena dampak free float ada dalam portofolio produk reksadana, maka dikhawatirkan akan berefek negati tehadap Nilai Aktiva Bersih (NAV). "Terutama investor asing akan redeem dulu, karena tingkat kepercayaan publik menurun dulu dan mereka buang barang," kata Reza, Senin (12/11).