MEDAN. AirNav Indonesia tengah mempersiapkan sistem navigasi berbasis satelit yang bernama performance based navigation (PBN) di Bandara International Kualanamu. Langkah ini untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan sistem navigasi di bandara tersebut. Selama beroperasi, sistem navigasi di bandara tersebut memakai sistem navigasi darat. Namun sistem ini ada kekurangan, yakni memiliki keterbatasan cakupan area navigasi. Salah satunya adanya halangan (obstacle) sehingga informasi yang dihimpun menjadi kurang maksimal. "Nah, kami sedang mempersiapkan sistem tersebut," tutur Tri Basuki, General Manager AirNav Indonesi cabang Medan, Kamis (4/8). Ia mengklaim sistem ini bisa membuat pesawat yang keluar masuk bandara menjadi lebih efektif dan teratur. Keuntungan sampingannya adalah bahan bakar pesawat bisa lebih hemat. Selain itu bisa mempersempit ruang udara sehingga risiko kecelakaan pesawat saat lalu lalang bisa diperkecil.
Navigasi di Kualanamu diupgrade
MEDAN. AirNav Indonesia tengah mempersiapkan sistem navigasi berbasis satelit yang bernama performance based navigation (PBN) di Bandara International Kualanamu. Langkah ini untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan sistem navigasi di bandara tersebut. Selama beroperasi, sistem navigasi di bandara tersebut memakai sistem navigasi darat. Namun sistem ini ada kekurangan, yakni memiliki keterbatasan cakupan area navigasi. Salah satunya adanya halangan (obstacle) sehingga informasi yang dihimpun menjadi kurang maksimal. "Nah, kami sedang mempersiapkan sistem tersebut," tutur Tri Basuki, General Manager AirNav Indonesi cabang Medan, Kamis (4/8). Ia mengklaim sistem ini bisa membuat pesawat yang keluar masuk bandara menjadi lebih efektif dan teratur. Keuntungan sampingannya adalah bahan bakar pesawat bisa lebih hemat. Selain itu bisa mempersempit ruang udara sehingga risiko kecelakaan pesawat saat lalu lalang bisa diperkecil.