JAKARTA. Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin memang memegang peranan cukup penting dalam terungkapnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang. Persoalan itu terungkap tak lama setelah kasus korupsi wisma atlet yang membelitnya terungkap ke publik. Tak heran, jika mantan anggota komisi III DPR itu cukup mengetahui siapa saja yang terlibat dalam proyek Kemenpora senilai Rp 2,5 triliun itu. Seusai menjalani pemeriksaan maraton di kantor KPK sejak Minggu sore lalu, pria yang kini tengah menjalani masa hukumannya di LP Sukamiskin itu sempat membeberkan nama-nama anggota DPR yang terlibat dalam proyek Hambalang. Menurutnya, dana proyek tersebut termasuk salah satu sumber dana yang digunakan rekannya Anas Urbaningrum untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat tahun 2010 lalu. Kata dia, saat diperiksa sebagai saksi Anas Urbaningrum semua itu juga diceritakannya pada penyidik KPK. "Di DPR itu yang aktif ada beberapa orang, ada Anas sebagai pengendali penuh, terus saya sebagai pelaksana, di Komisi X di pimpinan itu yang aktif," beber Nazar di kantor KPK, Jakarta, Kamis (29/8). Dia mengungkapkan, pimpinan komisi olahraga yang bertindak sebagai pengendali penentu presentase anggaran Hambalang adalah Rully Chairul Azwar, Mahyudin dan Herry Ahmadi.
Nazar jelaskan soal nama anggota DPR di Hambalang
JAKARTA. Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin memang memegang peranan cukup penting dalam terungkapnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang. Persoalan itu terungkap tak lama setelah kasus korupsi wisma atlet yang membelitnya terungkap ke publik. Tak heran, jika mantan anggota komisi III DPR itu cukup mengetahui siapa saja yang terlibat dalam proyek Kemenpora senilai Rp 2,5 triliun itu. Seusai menjalani pemeriksaan maraton di kantor KPK sejak Minggu sore lalu, pria yang kini tengah menjalani masa hukumannya di LP Sukamiskin itu sempat membeberkan nama-nama anggota DPR yang terlibat dalam proyek Hambalang. Menurutnya, dana proyek tersebut termasuk salah satu sumber dana yang digunakan rekannya Anas Urbaningrum untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat tahun 2010 lalu. Kata dia, saat diperiksa sebagai saksi Anas Urbaningrum semua itu juga diceritakannya pada penyidik KPK. "Di DPR itu yang aktif ada beberapa orang, ada Anas sebagai pengendali penuh, terus saya sebagai pelaksana, di Komisi X di pimpinan itu yang aktif," beber Nazar di kantor KPK, Jakarta, Kamis (29/8). Dia mengungkapkan, pimpinan komisi olahraga yang bertindak sebagai pengendali penentu presentase anggaran Hambalang adalah Rully Chairul Azwar, Mahyudin dan Herry Ahmadi.