Nazar sebut Ibas bermain proyek offshore SKK Migas



JAKARTA. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin membocorkan permainan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam proyek-proyek Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Salah satu proyek yang dimainkan Ibas, kata Nazaruddin, yakni proyek pembangunan anjungan lepas pantai (offshore). "Pembangunan offshore, lepas pantai," kata Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/10). Lebih lanjut menurut Nazaruddin, selain Ibas, turut terlibat pula pihak-pihak lainnya yakni beberapa anggota Komisi VII DPR. Nazaruddin kembali menyebut nama mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana terkait proyek tersebut. "Sutan Bhatoegana karena Sutan pernah dimarahi Mas Ibas suruh mundur di kasus PT Saipem yang dimenangkan Mas Ibas," tambah Nazaruddin. Nama Ibas memang pernah disebut dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang yang menjerat mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandhini. Dalam persidangan tersebut, Ibas disebut dekat dengan Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina yang mengikuti tender proyek di SKK Migas. Dalam persidangan, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis Gerhard Maarten Rumeser juga membenarkan bahwa Deni berupaya agar PT Saipem yang dikawalnya dimenangkan dalam tender proyek offshore Chevron di SKK Migas. Pihak Deni, menurut Gerhard, berharap agar PT Timas yang dibawa Sutan Bhatoegana kalah tender. Seperti diketahui, dalam pemeriksaan tiga hari berturut-turut sebagai saksi kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games dan gedung serbaguna di Jakabaring, Palembang, Nazaruddin menyebut-nyebut Ibas menerima uang dari berbagai proyek di SKK Migas. Uang yang diperoleh Ibas dari permainan proyek tersebut kata Nazaruddin, mencapai jutaan dollar Amrika Serikat. Selain itu, Nazaruddin juga menyebut Ibas turut menerima uang sebesar US$ 450.000 dari proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan