JAKARTA. Kurang dari 24 jam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Mantan Bendahara Umum partai Demokrat (Bendum) Muhammad Nazaruddin. Namun, hingga saat ini Demokrat belum bisa menjawab apakah Nazaruddin akan datang terkait panggilan itu atau tidak.Hal itu diakui Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah. Menurutnya, fraksi telah berupaya menghubungi Nazaruddin agar datang dalam pemanggilan KPK terkait kasus pengadaan barang Kemendiknas Jumat (10/6). Namun, Jafar mengaku hingga sore ini Nazaruddin belum memberikan balasan atas himbauan itu."Tentu kita komunikasi dengan dia. Dia juga pasti baca di media. Kalo kita menyampaikannya informasi itu via BBM tadi. Tapi belum dijawab Nazar," ujar Jafar di ruang fraksi, Kamis sore (9/6).Pokoknya, menurut Jafar fraksi telah mencoba guna menghadirkan Nazar di KPK. Tapi, ia pun tidak bisa memberikan kepastian atas kehadiran Nazar. "Kita hanya memberikan support dan memberikan surat itu. Saya hanya bisa menghimbau, tapi tidak bisa memaksa," tegasnya.Tak hanya itu, Jafar juga bercerita jika dirinya sebagai ketua fraksi belum menerima surat pemanggilan KPK. "Saya belum dapat surat dari KPK. Itu kan suratnya Nazar. Saya malah tahunya dari media," tutupnya.Hal berbeda disampaikan Ketua Komisi VII Teuku Rifky Harsya. Dia mengatakan, jika surat telah diterima Komisi VII pada hari Selasa lalu (7/6) dalam amplop coklat tertutup."Pada hari Selasa, 7 Juni sore hari jam 15.00, amplop coklat yang ditujukan untuk Pak Nazaruddin dikirim ke sekretariat Komisi VII," jelas Teuku.Lebih jauh Rifky menjelaskan setelah dikirim ke Sekretariat Komisi, surat dikirim ke Sekretariat Fraksi Demokrat. "Hari itu juga kita kirim ke Sekretariat Fraksi," tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nazaruddin belum memastikan kehadiran atas panggilan KPK
JAKARTA. Kurang dari 24 jam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Mantan Bendahara Umum partai Demokrat (Bendum) Muhammad Nazaruddin. Namun, hingga saat ini Demokrat belum bisa menjawab apakah Nazaruddin akan datang terkait panggilan itu atau tidak.Hal itu diakui Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah. Menurutnya, fraksi telah berupaya menghubungi Nazaruddin agar datang dalam pemanggilan KPK terkait kasus pengadaan barang Kemendiknas Jumat (10/6). Namun, Jafar mengaku hingga sore ini Nazaruddin belum memberikan balasan atas himbauan itu."Tentu kita komunikasi dengan dia. Dia juga pasti baca di media. Kalo kita menyampaikannya informasi itu via BBM tadi. Tapi belum dijawab Nazar," ujar Jafar di ruang fraksi, Kamis sore (9/6).Pokoknya, menurut Jafar fraksi telah mencoba guna menghadirkan Nazar di KPK. Tapi, ia pun tidak bisa memberikan kepastian atas kehadiran Nazar. "Kita hanya memberikan support dan memberikan surat itu. Saya hanya bisa menghimbau, tapi tidak bisa memaksa," tegasnya.Tak hanya itu, Jafar juga bercerita jika dirinya sebagai ketua fraksi belum menerima surat pemanggilan KPK. "Saya belum dapat surat dari KPK. Itu kan suratnya Nazar. Saya malah tahunya dari media," tutupnya.Hal berbeda disampaikan Ketua Komisi VII Teuku Rifky Harsya. Dia mengatakan, jika surat telah diterima Komisi VII pada hari Selasa lalu (7/6) dalam amplop coklat tertutup."Pada hari Selasa, 7 Juni sore hari jam 15.00, amplop coklat yang ditujukan untuk Pak Nazaruddin dikirim ke sekretariat Komisi VII," jelas Teuku.Lebih jauh Rifky menjelaskan setelah dikirim ke Sekretariat Komisi, surat dikirim ke Sekretariat Fraksi Demokrat. "Hari itu juga kita kirim ke Sekretariat Fraksi," tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News