KONTAN.CO.ID - JAKARTA. National Center for Corporate Reporting (NCCR) bekerja sama dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) kembali menyelenggarakan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024. Perayaan dua dekade pelaksanaan ASRRAT digelar di Hotel Rafles, Jakarta, pada Kamis (21/11/2024), dengan tema “Enhanced Transparency and Accountability for Sustainable Business”, yang menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam mendukung keberlanjutan bisnis.
Baca Juga: Tahun ke-4 Secara Beruntun, WIKA Raih Gold Rank ASRRAT 2024 Dalam pidatonya, Ketua Juri ASRRAT 2024, Dr. V. Saptarini, mengungkapkan bahwa sebanyak 70 organisasi, termasuk perusahaan swasta, lembaga publik, dan institusi pendidikan tinggi, berpartisipasi dalam ajang ini. Sebanyak 11 di antaranya merupakan peserta baru, yang mencerminkan meningkatnya kesadaran dan komitmen terhadap keberlanjutan. “Evaluasi dilakukan secara independen untuk memastikan laporan keberlanjutan memenuhi standar internasional seperti GRI (Global Reporting Initiative) dan peraturan OJK. Hal ini penting demi menjaga kualitas laporan sekaligus mendorong perusahaan agar lebih akuntabel,” ujar Saptarini dalam keterangannya, Jumat (22/11). Ketua Dewan Pengawas NCCR, Profesor Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, dalam pidato daringnya menyoroti laporan Sustainability Corporate Global 2024 dari OECD. Laporan tersebut menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan yang lebih baik dapat memitigasi risiko sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Baca Juga: IIF Raih Peringkat Gold Rank ke-4 Kalinya di Ajang Penghargaan ASRRAT “Laporan Morgan Stanley 2023 juga mencatat bahwa 85% pelanggan individu berminat pada investasi keberlanjutan, khususnya pada perusahaan yang jujur terhadap komitmen keberlanjutan,” kata Bambang. Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin menyoroti transformasi pelaporan keberlanjutan yang kini menjadi praktik umum dalam dunia bisnis. “Data KPMG menunjukkan 75% perusahaan besar dunia telah menerapkan pelaporan keberlanjutan. Di Indonesia, kewajiban ini semakin mendorong perusahaan untuk lebih transparan terhadap dampak sosial dan lingkungan mereka. Standar global seperti ISSB (International Sustainability Standard Board) kini semakin populer, bahkan telah diadopsi oleh lebih dari 1.000 perusahaan,” jelas Ali. Ali menambahkan, laporan keberlanjutan di Indonesia ke depan akan mengacu pada dua standar utama, yaitu GRI dan ISSB, seiring adopsi yang dilakukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan regulator pasar modal.
Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) Raih Kenaikan Rating ESG dan Penghargaan Gold Rank dari NCCR Peringkat dan Penghargaan NCCR memberikan lima peringkat pada laporan keberlanjutan: Platinum (tertinggi), Emas, Perak, Perunggu, dan Penghargaan Khusus (
Commendation). Peringkat Platinum diraih oleh 11 perusahaan, termasuk: - PT Angkasa Pura Indonesia - PT Bio Farma (Persero) - PT Bukit Asam Tbk - PT Golden Energy Mines Tbk - PT PLN Indonesia Power Peringkat Emas diberikan kepada 35 perusahaan dan satu sektor publik, termasuk: - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk - BPJS Ketenagakerjaan - Universitas Brawijaya Peringkat Perak diberikan kepada 11 perusahaan dan tiga sektor publik, seperti: - PT ANTAM Tbk - Universitas Jember - Badan Pengelola Keuangan Haji Peringkat Perunggu diraih oleh enam perusahaan, termasuk: - Manila Electric Company (Meralco) - PT Sinergi Gula Nusantara Penghargaan Khusus Tiga perusahaan menerima penghargaan khusus: 1. Grup Danone Indonesia untuk
Best Disclosure of Recycled Input Materials Used. 2. PT IPC Terminal Petikemas untuk
Best Occupational Health and Safety Disclosure. 3. Standard Bank PLC untuk
Impressive Sustainability Strategy.
ASRRAT 2024 menjadi momentum penting dalam perjalanan keberlanjutan di Asia, mengukuhkan komitmen perusahaan terhadap transparansi dan akuntabilitas di tengah tantangan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto