JNE bidik Rp 2,5 triliun dari e-commerce



JAKARTA. Tren ecommerce (belanja online) membawa berkah bagi perusahaan logistik PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Tahun ini, JNE membidik pemasukan dari ecommerce sebanyak Rp 2,5 triliun atau tumbuh 25% dari target tahun lalu yang mencapai Rp 2 triliun.

Chief Sales and Marketing Officer JNE Agus Hartono Wijaya menyatakan kepada KONTAN, kemarin (11/3), target tahun ini perseroan bisa mengempit 70% pendapatannya lewat pengantaran barang ecommerce. Tahun lalu, target perseroan dari ecommerce mencapai 60% dari pendapatannya.

"Tahun ini kami menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,7 triliun. Tahun lalu, kami belum bisa umumkan secara resmi berapa yang kami capai, tapi targetnya itu di atas Rp 3 triliun dan ecommerce 60% atau mencapai Rp 2 triliun," ungkapnya.


Target yang fantastis ini bukan tanpa alasan. Menurut Agus, perseroan berkaca dari torehan pendapatan tahun 2013 dari ecommerce yang mencapai Rp 1,7 triliun. Maka itu, tiap tahunnya perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis ini di kisaran 20%-30%.

Perseroan optimistis bisa meraih target lebih tinggi ketimbang tahun lalu karena tahun ini ada banyak ecommerce secara institusi yang akan bermunculan.  "Kami sudah bekerjasama dengan mataharimall.com yang baru berdiri dan ada beberapa ecommerce lagi yang sudah kerjasama dengan JNE," terangnya.

Facebook dan instagram mendominasi

Agus bilang, dalam industri ecommerce ini ada hal yang menarik. Yakni, pendapatan JNE dari ecommerce yang berbadan hukum alias institusi justru hanya 20%. "Paling banyak itu yang buka ecommerce perorangan dari facebook, instagram atau website sendiri. Kontribusinya mencapai 80%," ujarnya.

Namun, dia meyakini, ke depannya kontribusi institusi ecommerce akan semakin besar. Pasalnya, para pedagang yang sudah membuka lapak online di facebook, instagram atau website sendiri banyak yang memperluas area bisnisnya dengan menjadi merchant di institusi ecommerce.

Nah, dengan pencapaian dan proyeksi target yang telah dicapai ini, Agus meyakini bahwa JNE menguasai pasar logistik untuk ecommerce. Dia bilang, pangsa pasar JNE untuk logistik ecommerce mencapai 60%.

Saat ini JNE sudah memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Tahun lalu, kurang lebih ada 8 juta pengiriman barang setiap bulannya. Perseroan menargetkan untuk terus meningkatkan konektivitas dan kapabilitas antarkota di Indonesia.

Dalam catatan KONTAN, caranya adalah dengan membuat pergudangan dengan teknologi mutakhir serta hub sebagai pos logistik seluas 2.000 – 5.000 meter persegi (m2). JNE juga akan membangun hub berupa terminal truk di Karawang, Jawa Barat dengan lahan seluas 20.000 m2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan