KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengajuan dokumen informasi konsep penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) dan Ship Reporting System (SRS) di Selat Lombok dan Selat Sunda dalam mendapat dukungan dari International Maritime Organization (IMO) dalam sidang Sub-Committee on Navigation, Communication, Search & Rescue (NCSR) ke-5 yang digelar di markas besar IMO London pada tanggal 19-23 Februari 2018. "Hasil sidang telah dibacakan pimpinan sidang plenary pada Jumat (23/2), seluruh delegasi yang hadir pada sidang NCSR sepakat atas kesimpulan yang dibahas di working group Ships Routeing yang menyatakan pengajuan dokumen informasi yang disampaikan Indonesia mengenai TSS di Selat Lombok dan Selat Sunda mendapat dukungan dan diterima oleh semua Negara anggota IMO," kata Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga dalam keterangan resminya, Sabtu (23/2). Dokumen informasi pengajuan TSS dan SRS dapat segera ditindaklanjuti dan disampaikan ke sekretariat IMO dalam 6 bulan sebelum sidang berikutnya, yang rencananya akan diselenggarakan pada Januari 2019.
Negara anggota IMO dukung pengajuan dokumen informasi TTS dan SRS Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengajuan dokumen informasi konsep penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) dan Ship Reporting System (SRS) di Selat Lombok dan Selat Sunda dalam mendapat dukungan dari International Maritime Organization (IMO) dalam sidang Sub-Committee on Navigation, Communication, Search & Rescue (NCSR) ke-5 yang digelar di markas besar IMO London pada tanggal 19-23 Februari 2018. "Hasil sidang telah dibacakan pimpinan sidang plenary pada Jumat (23/2), seluruh delegasi yang hadir pada sidang NCSR sepakat atas kesimpulan yang dibahas di working group Ships Routeing yang menyatakan pengajuan dokumen informasi yang disampaikan Indonesia mengenai TSS di Selat Lombok dan Selat Sunda mendapat dukungan dan diterima oleh semua Negara anggota IMO," kata Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga dalam keterangan resminya, Sabtu (23/2). Dokumen informasi pengajuan TSS dan SRS dapat segera ditindaklanjuti dan disampaikan ke sekretariat IMO dalam 6 bulan sebelum sidang berikutnya, yang rencananya akan diselenggarakan pada Januari 2019.