Negara baru himpun pajak 64% dari target



JAKARTA. Realisasi penerimaan pajak hingga 22 November 2015 sekitar Rp 828,93 triliun. Pencapaian ini setara dengan 64% dari total target yang termaktub dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, yaitu senilai Rp 1.294 triliun.

Sigit Priadi Pramudito, Direktur Jenderal Pajak merinci, pajak penghasilan (PPh) nonmigas yang telah diterima sebesar Rp 433,43 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding realisasi di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 393,55 triliun.

Namun, realisasi ini masih jauh dari yang ditargetkan dalam APBN-P, yakni sebesar Rp 629,83 triliun.


Pada PPh nonmigas ini, penurunan tipis terjadi pada PPh pasal 22 impor sekitar 0,45% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 35,8 triliun. Kemudian, PPh nonmigas lainnya merosot dari Rp 79,3 miilar menjadi Rp 54,27 miliar. Sedangkan, jenis PPh lainnya mengalami peningkatan.

Selanjutnya, penerimaan pajak dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) di periode Januari-22 November 2015 tercatat sebesar Rp 329,63 triliun. Secara nominal, angka ini longsor dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 337,27 triliun.

Penurunan ini dipicu menukiknya beberapa pos penerimaan. Seperti, PPN impor yang yang tumbuh negatif sebesar 13,23% menjadi Rp 1114,68 triliun. Padahal, di periode yang sama pada 2013-2014 pemerintah berhasil mendongkraknya sebesar 9,05% menjadi Rp 132,17 triliun.

PPnBM dalam negeri juga turun dari Rp 8,85 triliun menjadi Rp 7,54 triliun. PPnBM impor pun merosot sebesar 24,76% menjadi Rp 3,8 triliun. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pajak lainnya pun mengalami penurunan, masing-maign sebesar 6,22% dan 8,43%.

PPh dari minyak dan gas (migas) juga menurun tajam dari Rp 74,51 triliun menjadi Rp 46,67 triliun. Waktu tinggal satu setengah bulan. Sigit bilang, pihaknya akan berupaya untuk meminimalisasi kekurangan penerimaan (shortfall). "Biasanya kan di Desember orang berbondong-bondong datang, semoga target tercapai," ujarnya, Selasa (24/11).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia