KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Invasi Rusia terhadap Ukraina telah membuat tumpukan utang obligasi senilai hampir US$ 237 miliar yang berisiko gagal bayar. Negara-negara berkembang pun diperkirakan bakal terseret ke dalam gagal bayar utang. Mengutip Bloomberg, Jumat (8/7), jumlah negara berkembang dengan utang negara yang diperdagangkan pada tingkat tertekan telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam bulan terakhir. Secara kolektif, 19 negara itu adalah rumah bagi lebih dari 900 juta orang, dan beberapa diantaranya seperti Sri Lanka dan Lebanon sudah dalam keadaan default. Nilai utang US$ 237 miliar itu menambahkan hingga hampir seperlima atau sekitar 17% dari utang luar negeri negara berkembang senilai US$ 1,4 triliun dalam mata uang dolar, euro atau yen, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
Negara Berkembang Terancam Gagal Bayar Utang Obligasi US$ 237 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Invasi Rusia terhadap Ukraina telah membuat tumpukan utang obligasi senilai hampir US$ 237 miliar yang berisiko gagal bayar. Negara-negara berkembang pun diperkirakan bakal terseret ke dalam gagal bayar utang. Mengutip Bloomberg, Jumat (8/7), jumlah negara berkembang dengan utang negara yang diperdagangkan pada tingkat tertekan telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam bulan terakhir. Secara kolektif, 19 negara itu adalah rumah bagi lebih dari 900 juta orang, dan beberapa diantaranya seperti Sri Lanka dan Lebanon sudah dalam keadaan default. Nilai utang US$ 237 miliar itu menambahkan hingga hampir seperlima atau sekitar 17% dari utang luar negeri negara berkembang senilai US$ 1,4 triliun dalam mata uang dolar, euro atau yen, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.