JAKARTA. Keberadaan pekabuhan tikus di sejumlah daerah telah menggerogoti pendapatan negara. Berdasarkan hasil perhitungan Kementerian Keuangan, setidaknya ada potensi pendapatan negara senilai Rp 20 triliun - Rp 30 triliun hilang akibat keberadaan pelabuhan tikus. Anindy Wati, Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, mengatakan, kehilangan potensi pendapatan tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, banyaknya ekspor ilegal dilakukan pengusaha nakal di pelabuhan tersebut. Kementerian Keuangan menemukan, salah satu ekspor ilegal itu terjadi dalam kegiatan ekspor batubara. Anindiawati mengatakan, data dan informasi yang diterima Kementerian Keuangan dari sejumlah negara pengimpor batubara tidak sinkron. Sebagian besar data dari negara pengimpor menunjukkan jumlah impor batubara lebih besar ketimbang data yang dimiliki oleh pemerintah. Bukan hanya berbeda soal volume, kata Anindy, perbedaan data juga terjadi pada kualitas batubara yang diekspor. Data dari negara pengimpor menunjukkan, kualitas batubara yang diekspor lebih bagus daripada data kualitas batubara ekspor yang dimiliki Kementerian Keuangan.
Negara rugi Rp 30 T/tahun akibat pelabuhan tikus
JAKARTA. Keberadaan pekabuhan tikus di sejumlah daerah telah menggerogoti pendapatan negara. Berdasarkan hasil perhitungan Kementerian Keuangan, setidaknya ada potensi pendapatan negara senilai Rp 20 triliun - Rp 30 triliun hilang akibat keberadaan pelabuhan tikus. Anindy Wati, Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, mengatakan, kehilangan potensi pendapatan tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, banyaknya ekspor ilegal dilakukan pengusaha nakal di pelabuhan tersebut. Kementerian Keuangan menemukan, salah satu ekspor ilegal itu terjadi dalam kegiatan ekspor batubara. Anindiawati mengatakan, data dan informasi yang diterima Kementerian Keuangan dari sejumlah negara pengimpor batubara tidak sinkron. Sebagian besar data dari negara pengimpor menunjukkan jumlah impor batubara lebih besar ketimbang data yang dimiliki oleh pemerintah. Bukan hanya berbeda soal volume, kata Anindy, perbedaan data juga terjadi pada kualitas batubara yang diekspor. Data dari negara pengimpor menunjukkan, kualitas batubara yang diekspor lebih bagus daripada data kualitas batubara ekspor yang dimiliki Kementerian Keuangan.