Negeri Ginseng Masih Butuh Penanganan Intensif



SEOUL. Obat yang diminumkan ke sektor finansial Korea Selatan (Korsel) sepertinya belum manjur benar. Pasalnya, meski Pemerintah Korsel sudah melaksanakan program stimulus dan pinjaman sebesar US$ 30 miliar dari the Federal Reserve, namun, hingga saat ini pihak perbankan masih mengalami kekeringan dolar.

Data Bloomberg merilis, tingkat pertukaran (swap) dana pinjaman won terhadap dolar untuk jangka waktu setahun mengalami penurunan yang mencapai rekor terendah sebesar minus 0,4%.

“Saat ini, pasar masih membutuhkan penanganan intensif agar dapat berdetak kembali. Penurunan pasar swap merupakan refleksi dari kekhawatiran bahwa duit saja tidak cukup untuk memastikan pembayaran utang,” jelas Choi Seok Won, fixed income research Samsung Securities Co.


Kemarin, otoritas pemerintah Korsel bilang, mereka akan menggelontorkan dana tambahan sebesar US$ 16 miliar untuk membantu eksportir. Sebelumnya, pemerintah Korsel sudah menurunkan tingkat suku bunganya dan mengumumkan rencana anggaran pengeluaran sebesar US$ 11 miliar dalam sebulan terakhir.

Buruknya kondisi perekonomian di Negeri Ginseng ini membuat Fitch Ratings menurunkan peringkatnya untuk Korsel pada minggu ini dari stabil ke negatif. Fitch beralasan, cadangan devisa Korsel kemungkinan akan semakin menipis selama terjadinya krisis terhebat sejak 1997 silam. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie