JAKARTA. Ironis. Kaya akan gas bumi nyatanya tak menjamin kecukupan pasokan. Buktinya, meski menjadi salah satu eksportir gas dunia, Indonesia akhirnya mengimpor gas alam cair alias liquefied natural gas (LNG). Tak tanggung-tanggung, impornya mencapai 800.000 metrik ton LNG per tahun selama 20 tahun, mulai 2018. Rabu (4/12) lalu, Pertamina membeli LNG dari Corpus Christi Liquefaction LLC. Ini adalah anak perusahaan Cheniere Energy asal Amerika Serikat (AS). Cheniere Energy akan mengirim LNG ke Pertamina dari lapangan LNG Corpus di Texas. Saat ini, kapasitas produksi LNG Cheniere mencapai 13,5 juta metrik ton (mtpa) LNG per tahun. Hari Karyulianto, Direktur Gas Pertamina mengatakan, pembelian LNG dari AS ini untuk mengantisipasi permintaan pasar LNG dalam negeri.
Negeri kaya gas, kok, harus impor gas Penuhi gas
JAKARTA. Ironis. Kaya akan gas bumi nyatanya tak menjamin kecukupan pasokan. Buktinya, meski menjadi salah satu eksportir gas dunia, Indonesia akhirnya mengimpor gas alam cair alias liquefied natural gas (LNG). Tak tanggung-tanggung, impornya mencapai 800.000 metrik ton LNG per tahun selama 20 tahun, mulai 2018. Rabu (4/12) lalu, Pertamina membeli LNG dari Corpus Christi Liquefaction LLC. Ini adalah anak perusahaan Cheniere Energy asal Amerika Serikat (AS). Cheniere Energy akan mengirim LNG ke Pertamina dari lapangan LNG Corpus di Texas. Saat ini, kapasitas produksi LNG Cheniere mencapai 13,5 juta metrik ton (mtpa) LNG per tahun. Hari Karyulianto, Direktur Gas Pertamina mengatakan, pembelian LNG dari AS ini untuk mengantisipasi permintaan pasar LNG dalam negeri.