KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim ke Amerika Serikat (AS) untuk membahas mengenai kebijakan generalized system of preferences (GSP) untuk Indonesia. Pasalnya, pemerintah AS saat ini tengah mengevaluasi sekitar 124 produk ekspor asal Indonesia untuk menentukan produk apa saja yang masih layak menerima GSP. "Kami akan kirim tim ke AS untuk negosiasi supaya fasilitas GSP kita tetap dipertahankan," kata Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7). GSP merupakan kebijakan perdagangan suatu negara yang memberikan manfaat pemotongan bea masuk impor untuk negara penerima manfaat GSP. Sesuai ketentuan WTO, kebijakan GSP merupakan kebijakan perdagangan sepihak atau unilateral yang umumnya dimiliki negara maju untuk membantu negara berkembang. Apabila, GSP dihilangkan, maka bea masuk produk Indonesia ke AS bisa lebih mahal.
Negosiasi bea masuk dengan AS, Indonesia ingin GSP dipertahankan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim ke Amerika Serikat (AS) untuk membahas mengenai kebijakan generalized system of preferences (GSP) untuk Indonesia. Pasalnya, pemerintah AS saat ini tengah mengevaluasi sekitar 124 produk ekspor asal Indonesia untuk menentukan produk apa saja yang masih layak menerima GSP. "Kami akan kirim tim ke AS untuk negosiasi supaya fasilitas GSP kita tetap dipertahankan," kata Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7). GSP merupakan kebijakan perdagangan suatu negara yang memberikan manfaat pemotongan bea masuk impor untuk negara penerima manfaat GSP. Sesuai ketentuan WTO, kebijakan GSP merupakan kebijakan perdagangan sepihak atau unilateral yang umumnya dimiliki negara maju untuk membantu negara berkembang. Apabila, GSP dihilangkan, maka bea masuk produk Indonesia ke AS bisa lebih mahal.