KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negosiasi pemerintah dan PT Freeport Indonesia (PTFI) masih juga belum ada kesepakatan. Padahal, pemerintah menjanjikan bisa menyelesaikan negosiasi itu selesai pada 10 Januari 2018 yang berbarengan dengan kedaluwarsanya masa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sementara Freeport Indonesia. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono menguraikan alasan negosiasi dengan Freeport Indonesia belum selesai. Ia bilang, pemerintah memang tengah menyiasati pengambilan Participating Interest (PI) milik Rio Tinto melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Meskipun yang diambil adalah Participating Interest Rio Tinto, Bambang bilang, yang penting pemerintah bisa menguasai saham milik Freeport Indonesia sebanyak 51%. “Apakah itu jalan memutar, jalan menurun, yang penting prinsipnya adalah pemerintah mendapatkan 51%,“ terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (11/1).
Negosiasi belum selesai, ekspor Freeport tetap berjalan mulus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negosiasi pemerintah dan PT Freeport Indonesia (PTFI) masih juga belum ada kesepakatan. Padahal, pemerintah menjanjikan bisa menyelesaikan negosiasi itu selesai pada 10 Januari 2018 yang berbarengan dengan kedaluwarsanya masa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sementara Freeport Indonesia. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono menguraikan alasan negosiasi dengan Freeport Indonesia belum selesai. Ia bilang, pemerintah memang tengah menyiasati pengambilan Participating Interest (PI) milik Rio Tinto melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Meskipun yang diambil adalah Participating Interest Rio Tinto, Bambang bilang, yang penting pemerintah bisa menguasai saham milik Freeport Indonesia sebanyak 51%. “Apakah itu jalan memutar, jalan menurun, yang penting prinsipnya adalah pemerintah mendapatkan 51%,“ terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (11/1).