KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eskalasi perang dagang antara AS dan China membawa mata uang dollar AS kembali menguat. Sementara, stagnansi pada negosiasi Brexit antara Inggris dan Uni Eropa serta data perekonomian Inggris yang kurang mendukung membuat mata uang poundsterling kian menunduk. Mengutip Bloomberg, Selasa (4/9) pukul 21.00 WIB, pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,28% ke level 1,2834. "Meningkatnya kembali tensi perang dagang dan aksi jual di pasar negara berkembang memicu naiknya permintaan terhadap kurs Dollar AS," ujar Puja Purbaya Sakti, analis PT. Rifan Financindo Berjangka, Selasa (4/9). Selain itu, Puja menjelaskan, Kepala Negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier, menentang poin-poin inti dalam proposal perdagangan pasca Brexit yang diajukan oleh PM Inggris Theresa May. Barnier juga mengatakan bahwa rencana penyusunan "Common Rulebook" untuk perdagangan barang tidak akan dipertimbangkan oleh Uni Eropa.
Negosiasi Brexit stagnan, GBP/USD bergerak melemah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eskalasi perang dagang antara AS dan China membawa mata uang dollar AS kembali menguat. Sementara, stagnansi pada negosiasi Brexit antara Inggris dan Uni Eropa serta data perekonomian Inggris yang kurang mendukung membuat mata uang poundsterling kian menunduk. Mengutip Bloomberg, Selasa (4/9) pukul 21.00 WIB, pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,28% ke level 1,2834. "Meningkatnya kembali tensi perang dagang dan aksi jual di pasar negara berkembang memicu naiknya permintaan terhadap kurs Dollar AS," ujar Puja Purbaya Sakti, analis PT. Rifan Financindo Berjangka, Selasa (4/9). Selain itu, Puja menjelaskan, Kepala Negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier, menentang poin-poin inti dalam proposal perdagangan pasca Brexit yang diajukan oleh PM Inggris Theresa May. Barnier juga mengatakan bahwa rencana penyusunan "Common Rulebook" untuk perdagangan barang tidak akan dipertimbangkan oleh Uni Eropa.