Negosiasi dagang AS-China bisa lebih progresif, asal...



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Luar Negeri China Wang Yu mengatakan upaya untuk menyelesaikan perang dagang dengan Amerika Serikat akan lebih maju jika kedua negara mengambil langkah yang lebih proaktif selama negosiasi kedua negara di masa yang akan datang.

Wang di sela-sela Majelis Umum PBB di New York mengatakan bahwa kedua negara baru-baru ini menunjukkan niatan baik, dan iapun berharap momentum ini akan terus berlanjut.

Baca Juga: Besok, aksi unjuk rasa besar-besaran anti-pemerintah akan berlangsung di Hong Kong


"Baru-baru ini kedua belah pihak telah menunjukkan itikad baik satu sama lain, seperti AS memberikan pembebasan tarif untuk ratusan produk China dan China bersedia membeli lebih banyak produk Amerika yang dibutuhkan oleh pasar domestik," kata Wang dikutip South China Morning Post.

“Kami berharap kedua belah pihak dapat mengambil langkah-langkah yang lebih proaktif dan meminimalkan tindakan yang pesimistis. Jika semua orang melakukan ini, saya percaya pembicaraan perdagangan tidak hanya akan dilanjutkan tetapi juga semakin maju," ungkap dia.

Kedua negara sedang mempersiapkan putaran perundingan perdagangan baru di Washington pada awal bulan depan, di mana Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Media AS melaporkan bahwa pembicaraan akan diadakan pada 10 dan 11 Oktober, sebelum tarif baru AS untuk produk-produk China berlaku pada 15 Oktober.

Baca Juga: Joe Biden dapat keuntungan besar dari kasus Trump dan presiden Ukraina

Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan China telah membeli sejumlah besar daging babi dan kedelai dari AS berdasarkan pada prinsip-prinsip pasar.

"China memiliki permintaan besar untuk produk pertanian yang berkualitas dan ada kerja sama yang cukup baik antara China dan AS," katanya.

Sementara penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa China telah membeli kedelai dalam jumlah yang tinggi dan telah mendorong kenaikan harga kedelai serta mendorong peningkatan ekspor kedelai AS hingga lebih dari 80%.

Editor: Tendi Mahadi