Negosiasi dagang AS dan China bisa menguntungkan yen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cenderung bergerak volatil dan sempat menguat, pergerakan mata uang USD/JPY kembali ditutup melemah pada perdagangan, Jumat (14/9). Mengutip Bloomberg di akhir pekan lalu, pasangan mata uang USD/JPY tercatat menguat 0,13% ke level 112.0600.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan kekuatan dollar AS sempat memudar terhadap yen karena tertekan data inflasi AS untuk bulan Agustus dirilis lebih rendah dari ekspektasi yaitu hanya tumbuh 0,2% secara bulanan.

Selain itu, kekuatan dollar AS yang cenderung melemah terhadap yen juga dipicu rencana negosiasi AS dengan China terkait perang dagang. Hal tersebut membuat pasar beralih ke aset berisiko serta membuat dollar AS sempat melemah.


"Saat ini undangan AS untuk berunding disambut baik oleh Chna, berarti paling tidak hingga pertemuan tersebut terjadi senimen positif mengelilingi yen dan melemahkan dollar AS," kata Faisyal.

Faisyal memproyeksikan yen masih berpeluang menguat karena data core ritel sales yang pertumbuhannya lebih rendah, yaitu 0.3% secara bulanan di Agustus dari proyeksi konsensus di 0,5%. Demikian data retail sales AS juga tercatat tumbuh perlahan hanya 0,1% dari proyeksi konsensus yang tumbuh 0,4%.

Senin (17/9), Faisyal memproyeksikan pasangan mata uang USD/JPY akan bergerak direntang support 109,90-110,00 dan resistance direntang 112,80-114,00. Faisyal merekomendasikan sell on rally pada USD/JPY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia