SEOUL. Konflik Korea Utara dan Korea Selatan makin meruncing. Pembicaraan maraton antara kedua negara sejak akhir pekan lalu belum menemukan hasil. Kebuntuan negosiasi bisa membawa dua Korea itu dalam ketegangan bersenjata. Pada Senin (24/8), Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye menuntut Korea Utara meminta maaf atas ledakan ranjau di awal bulan ini yang melukai dua tentara Korea Selatan. Sementara, Korea Utara membantah telah meledakkan ranjau di wilayah zona demiliterisasi (DMZ). "Kami membutuhkan permintaan maaf dan langkah-langkah yang jelas untuk mencegah terulangnya provokasi dan situasi tegang," kata Park seperti dikutip Reuters.
Negosiasi dua Korea masih buntu
SEOUL. Konflik Korea Utara dan Korea Selatan makin meruncing. Pembicaraan maraton antara kedua negara sejak akhir pekan lalu belum menemukan hasil. Kebuntuan negosiasi bisa membawa dua Korea itu dalam ketegangan bersenjata. Pada Senin (24/8), Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye menuntut Korea Utara meminta maaf atas ledakan ranjau di awal bulan ini yang melukai dua tentara Korea Selatan. Sementara, Korea Utara membantah telah meledakkan ranjau di wilayah zona demiliterisasi (DMZ). "Kami membutuhkan permintaan maaf dan langkah-langkah yang jelas untuk mencegah terulangnya provokasi dan situasi tegang," kata Park seperti dikutip Reuters.