JAKARTA. Pejabat PT Pertamina (Persero) kinui berada di Jepang untuk menyelamatkan kesepakatan penjualan LNG dari yang kilangnya di Provinsi Sulawesi Tengah senilai US$ 2,6 miliar. Hal ini ditegaskan oleh pejabat yang mengerti dengan kesepakatan ini, seperti dikutip dari Dow Jones, Jumat (8/8). Pejabat yang namanya enggan disebut ini menyebutkan bahwa Pertamina mencoba untuk meyakinkan pembeli dari Jepang, yaitu Kansai Electric Power Co. dan Chubu Electric Power Co. untuk memperpanjang kesepakatan awal yang jatuh tempo pada 31 Juli 2009 lalu. Ketidakpastian menyelubungi kesepakatan dan proyek ini lantaran Wapres Jusuf Kalla menegaskan bahwa LNG tersebut hanya akan dijual di pasar domestik saka. Awalnya, perusahaan Jepang ini masing-masing akan membeli 1 metrik ton LNG per tahun untuk 15 tahun dari kilang tersebut; yang akan dilakukan oleh konsorsium termasuk Mitsubishi Corp. yang memegang 51%. Secara terpisah, Direktur Medco Lukman Mahfoeds mengatakan pada hari Kamis malam kemarin bahwa konsorsium ini masih akan mencoba meyakinkan pembeli agar bisa menunggu dan bersabar sementara pihaknya akan mendiskusikan dengan pemerintah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Negosiasi Ekspor LNG, Pertamina Sambangi Jepang
JAKARTA. Pejabat PT Pertamina (Persero) kinui berada di Jepang untuk menyelamatkan kesepakatan penjualan LNG dari yang kilangnya di Provinsi Sulawesi Tengah senilai US$ 2,6 miliar. Hal ini ditegaskan oleh pejabat yang mengerti dengan kesepakatan ini, seperti dikutip dari Dow Jones, Jumat (8/8). Pejabat yang namanya enggan disebut ini menyebutkan bahwa Pertamina mencoba untuk meyakinkan pembeli dari Jepang, yaitu Kansai Electric Power Co. dan Chubu Electric Power Co. untuk memperpanjang kesepakatan awal yang jatuh tempo pada 31 Juli 2009 lalu. Ketidakpastian menyelubungi kesepakatan dan proyek ini lantaran Wapres Jusuf Kalla menegaskan bahwa LNG tersebut hanya akan dijual di pasar domestik saka. Awalnya, perusahaan Jepang ini masing-masing akan membeli 1 metrik ton LNG per tahun untuk 15 tahun dari kilang tersebut; yang akan dilakukan oleh konsorsium termasuk Mitsubishi Corp. yang memegang 51%. Secara terpisah, Direktur Medco Lukman Mahfoeds mengatakan pada hari Kamis malam kemarin bahwa konsorsium ini masih akan mencoba meyakinkan pembeli agar bisa menunggu dan bersabar sementara pihaknya akan mendiskusikan dengan pemerintah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News