JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akhirnya membatalkan pembelian satu kapal angkut curah kering (dry bulk) jenis Supramax. Pembatalan itu terjadi menyusul kegagalan negosiasi harga. TRAM menilai harga kapal tidak sepadan dengan harga kontrak sewa yang bakal diraih oleh perusahaan. Direktur Utama TRAM Danny de Mitta mengatakan, negosiasi pembelian kapal dengan perusahaan dari Jepang itu sebenarnya sudah hampir kelar. Namun, TRAM kalah bersaing dengan perusahaan pelayaran dari Amerika yang berani membeli dengan harga lebih tinggi. "Kami mematok harga US$ 30 juta, tapi perusahaan Amerika berani memberi harga lebih mahal," ujar dia, Minggu (4/7). Kapal yang akan dibeli itu merupakan kapal dry bulk jenis Supramax dengan kapasitas 55.000 dwt. TRAM berencana menggunakan kapal buatan tahun 2000 itu untuk memenuhi permintaan sewa di pelayaran internasional.
Negosiasi Gagal, TRAM Batal Membeli Satu Kapal Supramax
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akhirnya membatalkan pembelian satu kapal angkut curah kering (dry bulk) jenis Supramax. Pembatalan itu terjadi menyusul kegagalan negosiasi harga. TRAM menilai harga kapal tidak sepadan dengan harga kontrak sewa yang bakal diraih oleh perusahaan. Direktur Utama TRAM Danny de Mitta mengatakan, negosiasi pembelian kapal dengan perusahaan dari Jepang itu sebenarnya sudah hampir kelar. Namun, TRAM kalah bersaing dengan perusahaan pelayaran dari Amerika yang berani membeli dengan harga lebih tinggi. "Kami mematok harga US$ 30 juta, tapi perusahaan Amerika berani memberi harga lebih mahal," ujar dia, Minggu (4/7). Kapal yang akan dibeli itu merupakan kapal dry bulk jenis Supramax dengan kapasitas 55.000 dwt. TRAM berencana menggunakan kapal buatan tahun 2000 itu untuk memenuhi permintaan sewa di pelayaran internasional.