Negosiasi harga batubara untuk PLN hampir rampung



JAKARTA. Negosiasi penentuan harga batubara untuk PT PLN (Persero) sudah hampir rampung. Perusahaan listrik pelat merah tersebut tinggal menunggu kata sepakat dari satu perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B). "Sudah ada kemajuan. Tinggal satu lagi yang belum sepakat," kata Direktur Energi Primer PLN Nur Pamuji, Kamis (5/5).Menurut Nur Pamuji, untuk PKP2B yang belum sepakat, jumlah batubara yang dipasok jumlahnya hanya 3% dari keseluruhan kebutuhan batubara. Sehingga, menurut dia, belum sepakatnya harga tidak akan mengganggu persediaan batubara bagi PLN. “Yang belum sepakat jumlahnya 1,5 juta ton,” kata Nur Pamuji.Dia menuturkan, dengan kemajuan ini, berarti PLN telah memastikan harga untuk 90% lebih batubara yang dipasok ke pembangkit. Tahun ini PLN mendapat jatah batubara dari pemerintah sebesar 50 juta ton. Keseluruhan batubara perusahaan setrum nasional tersebut dipasok oleh perusahaan batubara nasional. "Tinggal kurang dari 10% lagi yang harganya belum disepakati," kata dia.Meski kesepakatan harga belum dicapai dengan seluruh pemasok, pasokan batubara ke pembangkit tetap terjamin. Alasannya, pemerintah melalui Ditjen Mineral dan Batubara telah meminta PKP2B untuk tetap memenuhi batubara PLN meski belum ada sepakat. "Kalau volume semua aman. Kan walau harga belum sepakat, pasokan masih lancar kan mereka masih kirim," jelas dia.Sebelumnya, pada 18 Maret lalu, Nur mengatakan PLN tinggal menunggu kesepakatan dari dua pemasok batubara. Volume dari kedua pemasok ini sebesar 4,6 juta ton, dengan masing-masing sekitar 1,5 juta ton dan 3 juta ton. Namun, dia enggan mengatakan berapa besaran volume dari satu pemasok yang belum sepakat ini. Dia hanya mengatakan, kurang dari 10% besaran volume batubara yang harganya belum pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie