Negosiasi penjualan Bakrie Toll Road alot



JAKARTA. Rencana PT Bakrieland Development Tbk menjual PT Bakrie Toll Road tak kunjung rampung. Presiden Direktur Bakrieland Development, Ambono Janurianto, menyatakan proses negosiasi dengan pihak ketiga berlangsung alot. Manajemen tak menyebutkan identitas calon investor itu.

Ambono hanya bilang, saat ini beberapa investor asal Asia telah melakukan penjajakan. Investor juga telah melakukan initial diligence atau uji awal terhadap aset Bakrie Toll Road. Tapi hingga kini belum ada kesepakatan harga jual antara Bakrieland dan calon investor.

Sebelumnya diberitakan, Bakrieland ingin Bakrie Toll Road bisa laku dijual minimal Rp 1,3 triliun. Nilai itu setara ekuitas Bakrie Toll Road. "Sehingga dana yang telah kami keluarkan bisa tertutup," kata Ambono, Selasa (18/9) malam.


Yang pasti, Bakrieland tak akan melego aset tersebut kepada pihak terafiliasi. "Sebab, prosesnya akan berjalan lama dan tak sesuai target," ujar dia. Manajemen Bakrieland menargetkan penjualan aset jalan tol bisa terwujud pada akhir tahun ini.

Bakrieland perlu menjual jalan tol demi mempercantik laporan keuangan perusahaan. Ambono mengklaim, selama ini anak usaha yang bergerak di sektor jalan tol membebani perusahaan karena selalu mencatatkan kerugian.

Mengacu laporan keuangan Bakrieland, aset Bakrie Toll Road mencapai Rp 3,48 triliun. Bakrieland menguasai Bakrie Toll melalui PT Bakrie Infrastructure. Bakrieland menggenggam 69,99% saham PT Bakrie Infrastructure.

Di semester I 2012, emiten berkode saham ELTY ini mencatatkan penghasilan usaha bersih Rp 962,92 miliar, atau menurun 7,77% dibandingkan penghasilan di periode yang sama tahun lalu. Pada paruh pertama tahun ini, ELTY menderita kerugian bersih senilai Rp 34,58 miliar. Padahal di periode sama tahun lalu, ELTY mencatatkan laba sekitar Rp 126,13 miliar.

Bakrieland akan memakai dana hasil penjualan aset itu antara lain untuk membayar utang Bakrie Toll Road yang senilai Rp 1,8 triliun. Harga saham ELTY, Rabu (19/9), ditutup menanjak 1,92% menjadi Rp 53 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro