JAKARTA. Rencana PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk menggarap proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, terancam molor. Proses negosiasi utang yang akan digunakan untuk membiayai proyek tersebut berjalan lebih lama dari rencana awal. Semula, ANTM menargetkan pembahasan utang tersebut tuntas akhir tahun lalu. "Pembiayaannya memang belum selesai," ujar Alwin Syah Loebis, Direktur Utama ANTM, Senin (3/1). Alwin menambahkan, pembiayaan yang masih dinegosiasikan berasal dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai US$ 292,5 juta. Jumlah itu hampir separuh dari total kebutuhan pembangunan proyek Tayan yang mencapai US$ 450 juta.
Meski negosiasi pinjaman tidak berjalan mulus, Alwin optimistis JBIC akan segera mencairkan dananya itu. "Kami harapkan bulan ini bisa selesai," tambah dia. Selain mengandalkan utang, proyek Tayan juga akan dibiayai dari dana internal. Per akhir September 2010, nilai kas ANTM Rp 3,27 triliun. Berbekal dana kas sendiri, ANTM akan memulai proyek Tayan pada bulan Februari mendatang. Proyek yang terletak di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat tersebut ditargetkan bisa selesai pada tahun 2013. Adapun produksi komersial diharapkan sudah berlangsung pada kuartal pertama 2014.