JAKARTA. Negoisasi penyelesaian surat utang atau obligasi dalam denominasi rupiah terbitan PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) masih belum menemukan titik temu. Manajemen FREN mengaku masih terus melakukan pendekatan kepada para pemegang obligasi untuk menerima skema restrukturisasi yang mereka tawarkan. FREN menawarkan restrukturisasi berupa konversi utang menjadi kepemilikan saham. "Kami masih menawarkan penyelesaian dalam satu paket solusi," kata Sekretaris Perusahaan Mobile-8 Telecom Chris Taufik ke KONTAN, kemarin (2/2). Hanya saja, para pemegang obligasi rupiah FREN menampik tawaran itu. Salah satu pemegang obligasi rupiah FREN yang tak mau disebut namanya menyatakan bahwa semua kreditur FREN tetap meminta pembayaran secara tunai. Kalau belum bisa, "FREN harus menambah jaminan agar pokok dan bunga obligasi terjamin apabila nanti obligasi itu benar-benar default alias gagal bayar," ujarnya.
Negosiasi Utang FREN Masih Buntu
JAKARTA. Negoisasi penyelesaian surat utang atau obligasi dalam denominasi rupiah terbitan PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) masih belum menemukan titik temu. Manajemen FREN mengaku masih terus melakukan pendekatan kepada para pemegang obligasi untuk menerima skema restrukturisasi yang mereka tawarkan. FREN menawarkan restrukturisasi berupa konversi utang menjadi kepemilikan saham. "Kami masih menawarkan penyelesaian dalam satu paket solusi," kata Sekretaris Perusahaan Mobile-8 Telecom Chris Taufik ke KONTAN, kemarin (2/2). Hanya saja, para pemegang obligasi rupiah FREN menampik tawaran itu. Salah satu pemegang obligasi rupiah FREN yang tak mau disebut namanya menyatakan bahwa semua kreditur FREN tetap meminta pembayaran secara tunai. Kalau belum bisa, "FREN harus menambah jaminan agar pokok dan bunga obligasi terjamin apabila nanti obligasi itu benar-benar default alias gagal bayar," ujarnya.