KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyampaikan sinyal akan segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Petralite dan Solar dalam waktu dekat, karena disparitas harga yang tinggi dengan harga pasar dunia. Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan menolak adanya kenaikan BBM karena akan berdampak pada nelayan kecil yang 60%-70% biaya operasional melaut adalah BBM. "Kami secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, karena tanpa ada kenaikan BBM bersubsidi-pun, nelayan selama ini tidak menikmati BBM bersubsidi dan mengalami diskriminasi akses," kata Dani dalam keterangannya, Jumat (26/8).
Nelayan: 60%-70% Biaya Operasional Nelayan Melaut Adalah BBM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyampaikan sinyal akan segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Petralite dan Solar dalam waktu dekat, karena disparitas harga yang tinggi dengan harga pasar dunia. Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan menolak adanya kenaikan BBM karena akan berdampak pada nelayan kecil yang 60%-70% biaya operasional melaut adalah BBM. "Kami secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, karena tanpa ada kenaikan BBM bersubsidi-pun, nelayan selama ini tidak menikmati BBM bersubsidi dan mengalami diskriminasi akses," kata Dani dalam keterangannya, Jumat (26/8).