Nelayan terdampak reklamasi dijanjikan rumah



JAKARTA.  Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan sebanyak 12.000 nelayan Pantai Utara Jakarta akan diurus dengan baik, menyusul dilanjutkannya proyek reklamasi Pulau G.

"Kami hitung ada 12.000 nelayan. Semua akan diurus dengan baik. Mereka akan dapat rumah. Kemarin sudah dipaparkan, mereka dapat bantuan sekolah anaknya dan banyak lagi," katanya sebelum rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Rabu (14/9).

Menurut Luhut, para nelayan telah diberikan sekitar 1.900 kapal untuk mendukung mata pencarian mereka.


Ia menampik pernyataan yang menyebutkan terganggunya area melaut para nelayan dengan dilanjutkannya reklamasi Pulau G. Pasalnya, area sekitar reklamasi sudah tercemar sejak dulu dan tidak layak untuk mencari ikan.

"Di daerah itu tidak bisa melaut lagi, karena sudah tercemar dari dulu. Jadi nelayan harus melaut sejauh 10 km - 12 km dari tempat sekarang," jelasnya.

Menanggapi saran agar nelayan diboyong ke kawasan Natuna, Luhut mengakui, sudah ada yang dikirim ke sana. Hal itu, kata dia, dilakukan demi kepentingan nasional lantaran wilayah tersebut berisiko diklaim negara lain.

Sebelumnya, Luhut memastikan proyek reklamasi Pulau G di Pantai Utara Jakarta dilanjutkan. Menurut dia, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan proyek anak perusahaan Agung Podomoro Land, PT Muara Wisesa Samudera, itu.

Kelanjutan itu dipastikan berdasarkan pembahasan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT PLN (Persero), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perhubungan.

Luhut menuturkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, nasib 12.000 nelayan pantai utara Jakarta yang terdampak proyek reklamasi menjadi perhatian utama pemerintah.

Pemprov DKI Jakarta juga menyatakan bahwa nelayan akan mendapatkan rumah susun untuk tempat tinggal, 1.900 unit kapal yang dapat berlayar sampai Kepulauan Natuna hingga penyediaan air bersih. (Ade Irma Junida)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini