Neneng benarkan pembelian Harrier untuk Anas



JAKARTA. Istri mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni membenarkan adanya pembelian mobil Toyota Harrier untuk Anas Urbaningrum. Harrier tersebut dibelikan untuk Anas menggunakan uang perusahaan Nazaruddin, Permai Group.

Neneng mengaku pernah didatangi oleh orang dari diler mobil yang meminta pembayaran mobil untuk Anas. Neneng pun mengaku langsung menghubungi suaminya untuk melaporkan hal tersebut.

"Saya hubungi suami saya. Saya tanya kita bayar pakai apa? Suami suruh saya ke Pak Marisi Matondang. Pak Marisi akhirnya berbicara telepon dengan Nazaruddin," kata Neneng saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (14/8).


Lebih lanjut, menurut Neneng, akhirnya ia membayarkan tagihan mobil tersebut sebesar Rp 150 juta dengan menggunakan uang tunai. Sementara sisanya, sebesar Rp 500 juta dibayarkan dengan menggunakan cek PT Pasific Putra Metropolitan yang merupakan perusahaan di bawah naungan Permai Group.

"Setelah ada pembayaran memang saya yang melihat ke diler dan ditemani supir. Karena ada acara Pak Anas dan istri tidak datang. Tetapi, setahu saya malamnya mobil tersebut dibawa langsung oleh Anas," ungkapnya.

Lebih lanjut Neneng mengungkapkan bahwa mobil Harrier dengan nomor polisi B 15 AU tersebut memang diatas namakan Anas.

Sebelumnya, Anas didakwa menerima mobil Toyota Harrier bernomor polisi B 15 AUD seharga Rp 670 juta dari Permai Group yang sumber dananya dari tanda jadi proyek Hambalang senilai Rp 2,5 triliun tersebut.‬

Namun, dalam sidang sebelumnya, Anas telah menegaskan bahwa mobil Harrier yang dimaksud dibeli dari uang pemberian Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Uang yang Rp 200 juta saya dapat dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat setelah proses pilpres tahun 2009," kata Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie