Tokyo. Jepang mencetak pertumbuhan surplus transaksi neraca berjalan sebesar 31,3% menjadi ¥ 10,63 triliun atau setara US$ 104 miliar pada periode Januari–Juni 2016. Menurut Departemen Keuangan Jepang, surplus ini sekaligus menjadi yang terbesar sejak keruntuhan Lehman Brothers pada tahun 2008 silam. Jepang memang sangat diuntungkan dengan kondisi penurunan harga komoditas. Maklum, kebutuhan energi Jepang kini banyak mengandalkan impor lantaran sejak Maret 2011 silam, reaktor nuklir Fukushima tidak lagi dioperasikan. Surplus neraca perdagangan Jepang ditandai surplus perdagangan pada bulan Juni 2016 sebesar ¥ 2,35 triliun dari bulan sebelumnya yang membukukan defisit ¥ 375,4 miliar. Pada saat itu ekspor Jepang meningkat 10,8%, sementara impor tergerus 17,8%.
Neraca berjalan Jepang surplus terbesar
Tokyo. Jepang mencetak pertumbuhan surplus transaksi neraca berjalan sebesar 31,3% menjadi ¥ 10,63 triliun atau setara US$ 104 miliar pada periode Januari–Juni 2016. Menurut Departemen Keuangan Jepang, surplus ini sekaligus menjadi yang terbesar sejak keruntuhan Lehman Brothers pada tahun 2008 silam. Jepang memang sangat diuntungkan dengan kondisi penurunan harga komoditas. Maklum, kebutuhan energi Jepang kini banyak mengandalkan impor lantaran sejak Maret 2011 silam, reaktor nuklir Fukushima tidak lagi dioperasikan. Surplus neraca perdagangan Jepang ditandai surplus perdagangan pada bulan Juni 2016 sebesar ¥ 2,35 triliun dari bulan sebelumnya yang membukukan defisit ¥ 375,4 miliar. Pada saat itu ekspor Jepang meningkat 10,8%, sementara impor tergerus 17,8%.