Neraca dagang April 2019 defisit jumbo US$ 2,5 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia bulan April 2019 kembali defisit jumbo mencapai US$ 2,5 miliar. Berdasarkan data hingga tahun 2012, defisi ini terbesar sejak Juli 2013 yang tercatat US$ 2,3 miliar.

Dengan demikian, neraca perdagangan sepanjang Januari-April 2019 tercatat defisit US$ 2,56 miliar. Ini karena defisit migas mencapai US$ 2,7 miliar, di tengah surplus nonmigas yang sebesar US$ 204,7 juta.

Defisit neraca perdagangan kali ini, disebabkan oleh defisit pada neraca migas yang mencapai US$ 1,49 miliar. Selain itu, neraca nonmigas juga mencatat defisit sebesar US$ 1,01 miliar.


"Kami berharap ke depan neraca perdagangan akan membaik," kata Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (15/5).

BPS mencatat, nilai ekspor April sebesar US$ 12,60 miliar. Ini turun 10,8% dibanding bulan sebelumnya dan turun 13,1% year on year (yoy).

Sejumlah komoditas mempengaruhi penurunan nilai ekspor April dibanding bulan sebelumnya. Yaitu, batubara, minyak kernel, timah, dan nikel. Meskipun sejumlah komoditas juga mencatat kenaikan harga seperti harga minyak mentah Indonesia, coklat, minyak sawit, dan seng.

Sementara itu, nilai impor tercatat US$ 15,10 miliar. Angka ini naik 12,25% dibanding bulan sebelumnya. Namun, mengalami penurunan 6,58% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi