JAKARTA. Selain memproyeksi suku bunga acuan atau BI rate akan tetap bertahan di level 7,5%, kalangan ekonom memperkirakan neraca perdagangan pada Juni 2015 masih surplus. Ekonom Bank BCA David Sumual memprediksi, posisi neraca perdagangan pada bulan Juni surplus US$ 220 juta. Menurut David, surplus itu didorong oleh adanya penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor. "Impornya 18% year on year (YoY) dan ekspornya 15% YoY," kata David. Menurut David, besaran impor bulan-bulan sebelumnya hanya mencapai US$ 11,5-US$ 12 miliar. Sementara untuk Juni, nilai impor diperkirakan mencapai US$ 12,8 miliar. Membengkaknya nilai impor tersebut terjadi akibat melonjaknya impor non-migas, yaitu permintaan khususnya bahan makanan seperti daging, cabai, dan bawang, mengingat Juni merupakan musim puasa.
Neraca dagang Juni masih bisa surplus
JAKARTA. Selain memproyeksi suku bunga acuan atau BI rate akan tetap bertahan di level 7,5%, kalangan ekonom memperkirakan neraca perdagangan pada Juni 2015 masih surplus. Ekonom Bank BCA David Sumual memprediksi, posisi neraca perdagangan pada bulan Juni surplus US$ 220 juta. Menurut David, surplus itu didorong oleh adanya penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor. "Impornya 18% year on year (YoY) dan ekspornya 15% YoY," kata David. Menurut David, besaran impor bulan-bulan sebelumnya hanya mencapai US$ 11,5-US$ 12 miliar. Sementara untuk Juni, nilai impor diperkirakan mencapai US$ 12,8 miliar. Membengkaknya nilai impor tersebut terjadi akibat melonjaknya impor non-migas, yaitu permintaan khususnya bahan makanan seperti daging, cabai, dan bawang, mengingat Juni merupakan musim puasa.