Neraca dagang Oktober 2016 surplus US$ 1,21 miliar



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, neraca perdagangan Oktober 2016 kembali mencatat surplus, yaitu sebesar US$ 1,21 miliar, hampir sama dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,22 miliar. Surplus ini juga sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia (BI) yang sekitar US$ 1 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai ekpsor tercatat sebesar US$ 12,68 miliar. Nilai ekspor tersebut lebih tinggi 0,88% dibanding bulan sebelumnya dan lebih tinggi 4,6% dibanding posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi ekspor migas, mengalami penurunan 2,85% dibanding bulan sebelumnya lantaran penurunan ekspor hasil minyak sebesar 34,31% dan ekspor minyak mentah 27,7%. Sementara ekspor nonmigas naik 1,22% dibanding bulan sebelumnya lantran kenaikan harga sejumlah komoditas.


"Diantaranya CPO, karet, batubara, ikan, alas kaki, kendaraan, dan pakaian," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Selasa (15/11).

Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar US$ 11,47 miliar. Angka tersebut naik 1,55% dibanding bulan sebelumnya dan naik 3,27% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan, impor migas mengalami penurunan 13,13% dan impor nonmigas naik 4,27% dibanding bulan sebelumya.

Secara kumulatif, total ekspor mencapai US$ 117,09 miliar, masih turun 8,04% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor secara kumulatif sebesar US$ 110,17 miliar atau turun 7,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Januari-Oktober 2016 mencapai US$ 6,93 milar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia