KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 160 juta pada September 2019 dan ini masih disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor dan adanya peningkatan impor. Menurut Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, defisit neraca perdagangan ini juga terkait dengan perkembangan global, terutama perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Baca Juga: Pengembangan energi terbarukan dapat menjadi solusi defisit neraca dagang
Adanya perang dagang tersebut, menyebabkan adanya fluktuasi harga dan ketidakpastian kondisi global. Melihat kondisi yang seperti ini, David menyarankan agar pemerintah mengambil langkah struktural untuk memperbaiki neraca perdagangan, terutama dari sisi impor energi dan juga verifikasi ekspor, dari sisi produk dan negara tujuan.