JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada September 2014 mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar. Defisit terjadi karena tingginya impor di sektor minyak dan gas (migas), sehingga neraca perdagangan di sektor migas defisit US$ 1,03 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingginya defisit sektor migas memang telah membuat perdagangan non migas yang surplus sebesar US$ 0,76 miliar tidak begitu berarti. Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada September 2014 sebesar US$ 15,28 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan 5,48% dibanding Agustus 2014. "Secara komulatif nilai ekspor Januari-September 2014 mencapai US$ 132,71%, turun 0,93% dibanding periode sama tahun lalu," katanya, Senin (3/11).
Neraca dagang September kembali defisit US$ 0,27 M
JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada September 2014 mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar. Defisit terjadi karena tingginya impor di sektor minyak dan gas (migas), sehingga neraca perdagangan di sektor migas defisit US$ 1,03 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingginya defisit sektor migas memang telah membuat perdagangan non migas yang surplus sebesar US$ 0,76 miliar tidak begitu berarti. Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada September 2014 sebesar US$ 15,28 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan 5,48% dibanding Agustus 2014. "Secara komulatif nilai ekspor Januari-September 2014 mencapai US$ 132,71%, turun 0,93% dibanding periode sama tahun lalu," katanya, Senin (3/11).