JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Maret 2016 sebesar US$ 479 juta, lebih rendah dibandingkan surplus bulan Februari yang sebesar US$ 1,14 miliar. Surplus terjadi karena kenaikan ekspor barang industri pengolahan. Selain itu, surplus juga terjadi karena melambatnya impor dari China. Kepala BPS Suryamin mengatakan, selama tiga bulan pertama 2016, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,65 miliar. Selama itu, total ekspor US$ 33,59 miliar dan impor US$ 31,94 miliar.
Neraca dagang surplus, impor dari China melambat
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Maret 2016 sebesar US$ 479 juta, lebih rendah dibandingkan surplus bulan Februari yang sebesar US$ 1,14 miliar. Surplus terjadi karena kenaikan ekspor barang industri pengolahan. Selain itu, surplus juga terjadi karena melambatnya impor dari China. Kepala BPS Suryamin mengatakan, selama tiga bulan pertama 2016, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,65 miliar. Selama itu, total ekspor US$ 33,59 miliar dan impor US$ 31,94 miliar.