KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kalau neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2020 bakal surplus. Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, surplus neraca transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh perbaikan dari sisi ekspor dan penyesuaian impor sejalan dengan permintaan domestik yang kuat. Bila memang nantinya akan terjadi surplus neraca transaksi berjalan, ini berarti merupakan surplus yang pertama kali setelah transaksi berjalan terus mengalami defisit sejak kuartal IV-2011 dengan defisit sebesar US$ 1,6 miliar atau setara 0,7% dari PDB. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual sependapat dengan bank sentral. Menurutnya, neraca transaksi berjalan bakal berpotensi surplus di kuartal III-2020 ini. “Akan terjadi surplus tipis. Surplusnya tidak besar juga. Ini diimbangi dengan transaksi jasa yang masih akan defisit karena pembayaran bunga dan sebagainya masih konstan,” kata David kepada Kontan.co.id, Senin (19/10).
Neraca dagang surplus, neraca transaksi berjalan diproyeksi surplus tipis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kalau neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2020 bakal surplus. Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, surplus neraca transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh perbaikan dari sisi ekspor dan penyesuaian impor sejalan dengan permintaan domestik yang kuat. Bila memang nantinya akan terjadi surplus neraca transaksi berjalan, ini berarti merupakan surplus yang pertama kali setelah transaksi berjalan terus mengalami defisit sejak kuartal IV-2011 dengan defisit sebesar US$ 1,6 miliar atau setara 0,7% dari PDB. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual sependapat dengan bank sentral. Menurutnya, neraca transaksi berjalan bakal berpotensi surplus di kuartal III-2020 ini. “Akan terjadi surplus tipis. Surplusnya tidak besar juga. Ini diimbangi dengan transaksi jasa yang masih akan defisit karena pembayaran bunga dan sebagainya masih konstan,” kata David kepada Kontan.co.id, Senin (19/10).