Neraca dagang surplus, rupiah melaju ke Rp 13.303



JAKARTA. Rupiah menguat pada perdagangan hari ini, Senin (15/5) seiring dengan penguatan mata uang Asia Tenggara lainnya. Data neraca dagang Indonesia yang lebih baik ketimbang perkiraan pasar menguatkan posisi rupiah, di tengah pelemahan dollar AS. 

Di pasar spot, rupiah sore ini menguat 0,2% ke level Rp 13.303 per dollar AS. Sedangkan akhir pekan lalu, USD/IDR di posisi 13.330. 

Sementara mengutip kurs referensi antarbank, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menguat 0,15% menjadi Rp 13.319 per dollar AS, dari posisi akhir pekan lalu 13.340.


Investor global, dicatat Bloomberg, menjual Rp 2,27 triliun dalam perdagangan tiga hari terakhir pekan lalu. 

Namun, dollar AS mulai melemah. Mengutip Blomberg Dollar Rate Index, dollar AS hari ini melemah 0,3% terhadap mata uang utama lainnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) tadi siang melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,24 miliar pada bulan April. Pencapaian ini lebih baik ketimbang perkiraan pasar, yaitu surplus US$ 946 juta, atau turun dari kinerja surplus Maret sebesar US$ 1,23 miliar. 

Tim Condon, Kepala Riset ING Singapura dalam risetnya yang dikutip Bloomberg mengatakan, pertumbuhan surplus dan penyusutan defisit neraca pembayaran Indonesia positif bagi rupiah karena akan melonggarkan Bank Indonesia (BI) yang selama ini menahan pemangkasan bunga, karena dikhawatirkan bisa mendorong pembelian dollar AS. 

Tim Condon memprediksi BI akan memangkas bunga 7-Day Reverse Repo Rate pekan ini sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%, dari posisi selama ini 4,75%. 

Bank Indonesia akan menggelar rapat dua harian untuk menentukan langkah moneter pada 17-18 Mei mendatang, sekaligus menjadi Rapat Dewan Gubernur triwulanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia