KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Neraca dagang April 2019 menunjukkan defisit US$ 2,5 miliar. Kondisi tersebut didorong defisit neraca migas US$ 1,49 miliar dan defisit non-migas US$ 1,01 miliar. Di tengah-tengah kebijakan B20, neraca migas masih terus alami defisit. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kondisi ini sejalan dengan produksi migas yang cukup stagnan. Apalagi permintaan volume migas tidak akan mengalami penurunan menyesuaikan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. "Sisi produksi untuk minyak dan gas produksi cukup stagnan, bahkan kemarin kita strugle terutama terhadap minyak. Lifting tidak sesuai dalam asumsi APBN," jelas Sri Mulyani di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Rabu (16/5).
Neraca migas defisit, Menkeu: Lifting minyak tidak sesuai asumsi
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Neraca dagang April 2019 menunjukkan defisit US$ 2,5 miliar. Kondisi tersebut didorong defisit neraca migas US$ 1,49 miliar dan defisit non-migas US$ 1,01 miliar. Di tengah-tengah kebijakan B20, neraca migas masih terus alami defisit. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kondisi ini sejalan dengan produksi migas yang cukup stagnan. Apalagi permintaan volume migas tidak akan mengalami penurunan menyesuaikan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. "Sisi produksi untuk minyak dan gas produksi cukup stagnan, bahkan kemarin kita strugle terutama terhadap minyak. Lifting tidak sesuai dalam asumsi APBN," jelas Sri Mulyani di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Rabu (16/5).