KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) pada tahun ini sebesar US$ 25 miliar. Defisit ini lebih besar dari tahun 2017 lalu yang mencapai US$ 17,53 miliar atau 1,73% dari PDB. Sementara itu, beberapa ekonom memperkirakan neraca modal juga akan defisit sehingga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun ini bisa mengalami defisit. Project Consultan Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memperkirakan, berdasarkan proyeksi sementara, NPI tahun ini diperkirakan defisit US$ 4,3 miliar dengan transaksi berjalan defisit US$ 26,0 miliar serta capital and financial account mencapai US$ 21,7 miliar. Nah, dengan NPI yang defisit ini, maka ada dampaknya juga secara langsung kepada nilai tukar. “NPI yang defisit akan menurunkan cadangan devisa dan menandakan melemahnya daya dukung fundamental perekonomian terhadap rupiah,” kata Eric kepada KONTAN, Senin (30/7).
Neraca pembayaran defisit, tekanan ke rupiah akan makin berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) pada tahun ini sebesar US$ 25 miliar. Defisit ini lebih besar dari tahun 2017 lalu yang mencapai US$ 17,53 miliar atau 1,73% dari PDB. Sementara itu, beberapa ekonom memperkirakan neraca modal juga akan defisit sehingga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun ini bisa mengalami defisit. Project Consultan Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memperkirakan, berdasarkan proyeksi sementara, NPI tahun ini diperkirakan defisit US$ 4,3 miliar dengan transaksi berjalan defisit US$ 26,0 miliar serta capital and financial account mencapai US$ 21,7 miliar. Nah, dengan NPI yang defisit ini, maka ada dampaknya juga secara langsung kepada nilai tukar. “NPI yang defisit akan menurunkan cadangan devisa dan menandakan melemahnya daya dukung fundamental perekonomian terhadap rupiah,” kata Eric kepada KONTAN, Senin (30/7).