JAKARTA. Setelah mencatat surplus setiap kuartalnya, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal kedua mengalami defisit US$ 2,93 miliar. Penyebabnya, penyusutan surplus transaksi modal dan finansial (TMF) lantaran banyaknya aliran uang keluar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), TMF mencatatkan posisi surplus sebesar US$ 2,5 miliar. Angka ini merosot tajam ketimbang posisi kuarta pertama tahun ini yang sruplus US$ 6,3 miliar, ataupun dibandingkan kuartal II-2014 yang surplus US$ 13,9 miliar. "Meskipun mencatatkan surplus, TMF tidak dapat sepenuhnya membiayai defisit transaksi berjalan sehingga NPI kuartal kedua 2015 mencatatkan defisit," kata Ditektur Departemen Statistik BI Hendy Dwi Tjahjono, Jumat (14/8).
Neraca Pembayaran kuartal II defisit US$ 2,93 M
JAKARTA. Setelah mencatat surplus setiap kuartalnya, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal kedua mengalami defisit US$ 2,93 miliar. Penyebabnya, penyusutan surplus transaksi modal dan finansial (TMF) lantaran banyaknya aliran uang keluar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), TMF mencatatkan posisi surplus sebesar US$ 2,5 miliar. Angka ini merosot tajam ketimbang posisi kuarta pertama tahun ini yang sruplus US$ 6,3 miliar, ataupun dibandingkan kuartal II-2014 yang surplus US$ 13,9 miliar. "Meskipun mencatatkan surplus, TMF tidak dapat sepenuhnya membiayai defisit transaksi berjalan sehingga NPI kuartal kedua 2015 mencatatkan defisit," kata Ditektur Departemen Statistik BI Hendy Dwi Tjahjono, Jumat (14/8).